Transplanter merupakan alat penanam bibit dengan jumlah, kedalaman, jarak dan kondisi penanaman yang seragam. Umumnya petani di Indonesia masih menanam secara manual dengan tenaga manusia. Hal ini tentu saja memerlukan banyak tenaga dengan keseragaman dan efisisnesi yang rendah. Dengan adanya kelangkaan tenaga kerja khususnya penanaman padi menyebabkan jadwalnya sering mundur yang tentunya tidak diharapakan petani.
Alat Tanam (Transplanter) manual desain IRRI yang pernah dibuat dalam rangka mengatasi keterbatasan tenaga kerja belum menunjukkan kinerja yang optimal. Secara ergonomik dirasakan masih terlalu berat (>25kg), Jumlah lubang tak tertanam (missing hill) yang masih tinggi yaitu mencapai 20%.
BBP Mekanisasi Pertanian telah memodifikasi prototipe transplanter manual 4 baris tanam dengan jarak tanam antar baris 25cm. Hasil modifikasi telah diuji dan menunjukkan beberapa keunggulan antara lain : bobot alsin yang ringan yakni 22 kg, beberapa komponen telah menggunakan bahan tahan korosi dan mudah pengoperasiannya.
Alat Tanam (Transplanter) manual desain IRRI yang pernah dibuat dalam rangka mengatasi keterbatasan tenaga kerja belum menunjukkan kinerja yang optimal. Secara ergonomik dirasakan masih terlalu berat (>25kg), Jumlah lubang tak tertanam (missing hill) yang masih tinggi yaitu mencapai 20%.
BBP Mekanisasi Pertanian telah memodifikasi prototipe transplanter manual 4 baris tanam dengan jarak tanam antar baris 25cm. Hasil modifikasi telah diuji dan menunjukkan beberapa keunggulan antara lain : bobot alsin yang ringan yakni 22 kg, beberapa komponen telah menggunakan bahan tahan korosi dan mudah pengoperasiannya.
1 comment:
Salam pak.
Pak, punya disain alat bantu tanam diatas tidak ya?
Kalau membuat sendiri kira-kira habis dana berapa ya pak?
Saya berencana menerapkan dilahan saya sendiri.
Terima kasih sebelumnya...
Post a Comment