budidaya tanaman vertikultur


Vertikultur adalah sistem tanam di dalam pot yang disusun/dirakit horisontal dan vertikal atau bertingkat. Cara tanam ini cocok diusahakan pada lahan terbatas atau halaman rumah. Jenis tanaman sebaiknya tanaman hias atau sayuran.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat membuat vertikultur adalah:
  • Rencana lokasi vertikultur hal ini akan mempengaruhi jenis tanaman yang ditanam
  • Jenis tanaman, termasuk kebutuhan sinar matahari, apakah perlu persemaian, dan juga pemupukannya.
  • Sistem irigasi: apakah menggunakan irigasi tetes/drip irrigation, penyiraman, atau dengan sprayer lembut.

Kelebihan sistem pertanian vertikultur:
  1. efisiensi penggunaan lahan karena yang ditanam jumlahnya lebih banyak dibandingkan sistem konvensional,    
  2. penghematan pemakaian pupuk dan pestisida,
  3. kemungkinan tumbuhnya rumput dan gulma lebih kecil, 
  4. dapat dipindahkan dengan mudah karena tanaman diletakkan dalam wadah tertentu,
  5. mempermudah monitoring/pemeliharaan tanaman, dan 
  6. adanya atap plastik memberikan keuntungan
             o    mencegah kerusakan karena hujan,
              o     menghemat biaya penyiraman karena atap plastik mengurangi penguapan.

Kekurangannya adalah
  1.  rawan terhadap serangan jamur, karena kelembaban udara yang tinggi akibat tingginya      populasi tanaman adanya atap plastik,
  2. sistem penyiraman harus kontinu, dan diperlukan beberapa peralatan tambahan, misalnya tangga sebagai alat bantu penyiraman.
Teknik vertikultur bisa dikembangkan dengan menggunakan rak, menyusun batako di pojok tembok atau lainnya. Sementara, sebagai wadah tanaman, bisa digunakan gelas plastik dari air kemasan, botol bekas sampai kemasan tetrapak. Cara penanaman tergantung pada jenis tanamannya. Ada yang dapat ditanam langsung di wadah vertikultur, ada yang harus disemai dulu baru ditanam, dan ada yang harus disemai kemudian disapih dan baru ditanam di wadah.

No comments: