alat perontok padi "gebotan"

 hay gan, sahabat anak  ptp, kali ini sya ingin bebagi tentang perontokan padi secara tradisional dengan menggunakan gebotan. pekerjaan menggebot merupaka cara yang sudah jarang digunakan atau bahkan sudah ditinggalkan para petani indonesia.
Pekerjaan menggebot ini merupakan cara sederhana yang populer yang dilakukan oleh petani dan sangat kental dengan kandungan aspek sosial budaya di tingkat petani di perdesaan dan merupakan salah satu proses dalam sistim kelembagaan upah kerja di perdesaan. Kegiatan dengan pengebotan dilakukan secara sederhana sehingga terjadi susut yang tercecer lebih besar, mutu gabah kurang baik akibat busuk dari yang tidak terontok dan membutuhkan tenaga cukuk besar.
    Prinsip dasar proses perontokan padi adalah bertujuan untuk melakukan pemisahan butir gabah dari tangkai malainya, dengan memakai alat perontok padi tradisional yang masih banyak digunakan petani. Bagian komponen alat gebotan terdiri dari:
1. Rak perontok yang terbuat dari bambu/kayu dengan 4 kaki berdiri diatas tanah, sehingga dapat dipindah-pindahkan.
2. Meja rak perontok terbuat dari belahan bambu/kayumembujur atau melintang dengan jarak renggang 1-2 cm.
3. Dibagian belakang, samping kanan dan kiri diberi dinding penutup dari tikar bambu, plastik lembaran atau plasti terpal, sedangkan bagian depan terbuka.
    Perontokan padi dengan alat gebotan dilakukan dengan tahapan kegiatan sbb:
1. Ambil malai padi secukupnya dilakukan pemukulan dengan membanting malai padi dengan meja rak perontok, sehingga gabah terlepas dari malai, yang dilakukan sampai 5 kali dan hasil rontokan akan jatuh di terpal yang ada dibawah meja perontok.
2. Kumpulkan gabah ditempat pengumpulan sementara, lalu masukkan kedalam karung atau wadah.
3. Dari butiran padi tersebut dipisahkan butiran yang bernas dengan yang hampa, dengan menggunakan alat tampah atau di Sumatera Barat namanya niru yang ditarok butiran padi lalu dianginkan dengan menhadap ke sumber angin atau menentang angin, sehingga terpisah gabah yang bernas dengan gabah yang hampa seandainya tidak ada angin dilakukan penampian untuk memisahkan butir yang bernas dengan butir yang hampa.
4. Setelah terpisah butiran yang bernas dengan butiran yang hampa, lalu dimasukan kedalam karung, kalau seandainya mau disimpan harus dijemur dulu, baru disimpan di lumbung penyimpanan padi, kalau di Sumatera Barat namanya rankiang.
    Kapasitas panen dengan cara digebot berkisar antara 0,10 sampai dengan 0,16 ha/jam (28 - 34 kg/orang/jam), dengan syarat padi dipanen dengan malai panjang agar dapat dipegang tangan saat digebot tergantung kepada kekuatan orang. Di Jawa Barat kapasitas kerja gebot antara 40 kg/jam/orang sampai 90 kg/jam/orang, sedangkan di Jawa Tengah berkisar antara 60 kg/jam/orang sampai 70 kg/jam/orang, belum pernah dijumpai kapasitas kerja gebot diatas 100 kg/jam/orang. Perontokan padi dengan cara gebot banyak gabah yang tidak terontok berkisar antara 6 % - 9 %. Susut hasil panen padi ini akan lebih besar lagi apabila para pemanen menunda perontokan padinya selama satu sampai tiga hari yang menyebabkan susut antara 2 % - 3 %

No comments: